Alasan Inggris Menjajah 90% Negara di Dunia pada Masa Lalu

Blog508 Views

Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Inggris telah menguasai sekitar 90% negara di dunia. Hal ini bukanlah suatu kebetulan atau kejadian yang terjadi dalam semalam. Penjajahan yang dilakukan oleh Inggris merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling berkaitan, mulai dari motivasi ekonomi, kekuatan militer, politik, hingga alasan sosial dan budaya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang alasan-alasan yang mendorong Inggris untuk melakukan penjajahan terhadap begitu banyak negara di dunia pada masa lalu.

1. “Alasan” Motivasi Ekonomi Inggris

1.1. Kekayaan Sumber Daya Alam

Salah satu alasan utama Inggris menjajah banyak negara adalah untuk mengakses dan menguasai sumber daya alam yang melimpah di wilayah-wilayah tersebut. Negara-negara jajahan sering kali memiliki sumber daya alam yang sangat berharga, seperti emas, perak, rempah-rempah, kapas, dan minyak. Dengan menguasai wilayah-wilayah ini, Inggris bisa memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung perkembangan ekonomi dan industrinya.

  • Contoh: India kaya akan rempah-rempah dan kapas, Afrika memiliki emas dan berlian, serta Timur Tengah yang memiliki cadangan minyak yang melimpah.

1.2. Pasar Baru untuk Produk Inggris

Penjajahan juga memungkinkan Inggris untuk membuka pasar baru bagi produk-produk industrinya. Revolusi Industri yang terjadi di Inggris menciptakan surplus produksi yang membutuhkan pasar untuk dijual. Negara-negara jajahan menjadi pasar yang sempurna untuk produk-produk manufaktur Inggris, sehingga membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris lebih lanjut.

  • Contoh: Produk tekstil, mesin, dan barang-barang manufaktur lainnya diekspor ke berbagai negara jajahan, memperluas pasar dan keuntungan bagi Inggris.

2. “Alasan” Kekuatan Militer Inggris

2.1. Armada Laut yang Kuat

Keberhasilan Inggris dalam menjajah banyak negara sebagian besar disebabkan oleh kekuatan armada lautnya yang sangat dominan. Angkatan Laut Inggris dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia pada masa itu, memungkinkan mereka untuk menguasai jalur perdagangan utama dan melindungi kepentingan kolonial mereka.

  • Contoh: Kemenangan Inggris dalam Pertempuran Trafalgar pada tahun 1805 memperkuat dominasi angkatan lautnya dan mengamankan jalur perdagangan.

2.2. Teknologi Militer yang Maju

Selain memiliki armada laut yang kuat, Inggris juga memiliki teknologi militer yang lebih maju dibandingkan banyak negara lain pada masa itu. Penggunaan senjata api, artileri, dan kapal perang berteknologi tinggi memberikan Inggris keunggulan dalam banyak pertempuran melawan negara-negara yang masih menggunakan teknologi militer tradisional.

  • Contoh: Pengenalan senapan canggih dan meriam pada abad ke-18 dan 19 memungkinkan Inggris untuk mengalahkan banyak pasukan lokal dengan mudah.

3. “Alasan” Motivasi Politik Inggris

3.1. Kekuasaan dan Pengaruh Global

Penjajahan juga dipandang sebagai cara untuk meningkatkan kekuasaan dan pengaruh global Inggris. Dengan memiliki banyak koloni, Inggris bisa memperluas kekuasaannya dan mengontrol banyak wilayah strategis di seluruh dunia. Hal ini juga memberikan mereka keuntungan dalam diplomasi dan politik internasional.

  • Contoh: Penguasaan atas India dan wilayah-wilayah di Timur Tengah memberikan Inggris kendali atas rute perdagangan yang penting dan pengaruh yang besar dalam politik global.

3.2. Saingan dengan Negara Eropa Lainnya

Pada masa lalu, negara-negara Eropa bersaing satu sama lain untuk menguasai wilayah-wilayah baru dan sumber daya. Penjajahan menjadi cara untuk mengalahkan saingan dan memastikan dominasi Inggris di panggung internasional. Persaingan ini sering kali mendorong Inggris untuk melakukan ekspansi lebih lanjut agar tidak ketinggalan dari negara-negara lain seperti Prancis, Spanyol, dan Belanda.

  • Contoh: Persaingan antara Inggris dan Prancis di Afrika dan Asia, yang sering kali mengarah pada konflik dan perlombaan untuk menguasai wilayah baru.

4. Motivasi Sosial dan Budaya

4.1. Penyebaran Agama Kristen

Salah satu motivasi yang sering dikemukakan oleh penjajah Inggris adalah keinginan untuk menyebarkan agama Kristen. Misionaris Kristen sering kali menyertai ekspedisi penjajahan dan berusaha untuk mengkonversi penduduk lokal ke agama Kristen. Penyebaran agama ini sering digunakan sebagai justifikasi moral untuk tindakan penjajahan.

  • Contoh: Misi Kristen di Afrika dan Asia, di mana misionaris bekerja untuk mengkonversi penduduk setempat.

4.2. Ideologi Superioritas Rasial

Pada masa lalu, terdapat keyakinan yang kuat di kalangan bangsa Eropa, termasuk Inggris, bahwa mereka lebih unggul dibandingkan bangsa-bangsa lain. Ideologi superioritas rasial ini digunakan untuk membenarkan penjajahan dan eksploitasi terhadap negara-negara lain, dengan anggapan bahwa mereka membawa peradaban dan kemajuan kepada bangsa-bangsa yang dianggap ‘terbelakang’.

  • Contoh: Kebijakan apartheid di Afrika Selatan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Inggris, yang didasarkan pada keyakinan akan superioritas rasial.

5. Dampak Penjajahan Inggris

5.1. Dampak Ekonomi

Penjajahan Inggris memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi negara-negara jajahan. Sumber daya alam dieksploitasi secara besar-besaran, sering kali tanpa memberikan manfaat yang signifikan bagi penduduk lokal. Selain itu, pasar lokal juga didominasi oleh produk-produk Inggris, yang mengakibatkan banyak industri lokal gulung tikar.

  • Contoh: Industri tekstil tradisional di India mengalami kemunduran akibat masuknya produk tekstil dari Inggris.

5.2. Dampak Sosial dan Budaya

Penjajahan juga membawa perubahan sosial dan budaya yang besar. Bahasa, agama, dan budaya Inggris diperkenalkan dan sering kali dipaksakan kepada penduduk lokal. Hal ini mengakibatkan erosi budaya tradisional dan perubahan sosial yang signifikan.

  • Contoh: Bahasa Inggris menjadi bahasa resmi di banyak bekas negara jajahan, dan agama Kristen menjadi agama mayoritas di beberapa wilayah.

5.3. Dampak Politik

Penjajahan mengakibatkan perubahan besar dalam struktur politik negara-negara jajahan. Pemerintahan lokal sering kali digantikan oleh administrasi kolonial Inggris, yang mengontrol semua aspek kehidupan politik dan ekonomi. Hal ini meninggalkan warisan kolonial yang masih dirasakan hingga saat ini.

  • Contoh: Pembentukan negara-negara baru setelah kemerdekaan, yang sering kali memiliki batas-batas yang ditentukan oleh Inggris tanpa memperhatikan realitas etnis dan budaya setempat.

Kesimpulan

Penjajahan yang dilakukan oleh Inggris terhadap sekitar 90% negara di dunia pada masa lalu didorong oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, termasuk motivasi ekonomi, kekuatan militer, politik, serta alasan sosial dan budaya. Meskipun telah berlalu, dampak dari penjajahan ini masih dirasakan hingga hari ini di berbagai aspek kehidupan negara-negara bekas jajahan. Pemahaman tentang alasan dan dampak dari penjajahan ini penting untuk memahami sejarah global dan hubungan internasional modern.