Harley-Davidson Belum Bawa LiveWire ke Indonesia

Otomotif148 Views

Harley-Davidson Belum Bawa LiveWire ke Indonesia Harley-Davidson telah resmi meluncurkan LiveWire, lini motor listrik premium pertama mereka yang mencuri perhatian dunia otomotif global. Namun hingga pertengahan 2025, motor bertenaga listrik ini belum juga menyapa pasar Indonesia.

Padahal, tren kendaraan listrik sedang meningkat di tanah air. Lantas, mengapa motor listrik dari brand ikonik asal Amerika Serikat ini belum masuk Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.

Mengapa Harley-Davidson Belum Hadirkan LiveWire di Indonesia?

Harley-Davidson Masih Fokus pada Pasar Konvensional

Menurut Irvino Edwardly, Head of Sales & Marketing PT JLM Auto Indonesia—agen pemegang merek Harley-Davidson di Indonesia, perusahaan masih memprioritaskan lini motor bermesin bensin (big bike konvensional).

“Kami belum menghadirkan LiveWire karena saat ini masih fokus pada segmen motor besar dengan mesin bakar internal,” ungkap Irvino dalam sebuah wawancara resmi.

Dengan kata lain, perusahaan belum melihat urgensi untuk membawa produk listrik ke pasar Indonesia, terutama karena daya serapnya yang belum signifikan.

LiveWire Harley-Davidson Belum Masuk Wilayah Asia

LiveWire saat ini hanya tersedia di pasar Eropa dan Amerika Utara. Indonesia dan sebagian besar wilayah Asia belum menjadi target distribusi Harley-Davidson untuk model ini, kemungkinan karena faktor kesiapan pasar dan dukungan infrastruktur.

Tantangan yang Membuat LiveWire Harley-Davidson Sulit Masuk Indonesia

1. Harga Jual yang Sangat Tinggi

Harga LiveWire di Amerika Serikat berkisar di angka USD 22.799, atau setara lebih dari Rp 350 juta. Bila masuk ke Indonesia, harga ini bisa melonjak hingga Rp 500–700 juta karena bea masuk, PPNBM, dan biaya logistik.

Dengan banderol setinggi itu, motor listrik ini jelas sulit bersaing dengan merek lokal yang menjual EV roda dua dengan harga Rp 15–30 juta.

2. Infrastruktur Pengisian Masih Terbatas

LiveWire memiliki baterai 15,4 kWh dengan jarak tempuh hingga 234 km. Namun, infrastruktur fast charging untuk motor besar listrik masih sangat minim di Indonesia, terutama di luar kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya.

Hal ini menjadi kendala teknis yang cukup besar bagi calon pengguna, khususnya yang sering bepergian jauh.

3. Karakteristik Suara “Sunyi” Tidak Diminati

Salah satu kekuatan Harley-Davidson adalah karakter suara mesin menggelegar yang menjadi identitas moge klasik. Hal ini tidak dimiliki oleh LiveWire, yang sebagai motor listrik beroperasi nyaris tanpa suara.

“Fanbase Harley di Indonesia masih sangat menyukai suara mesin besar. LiveWire memang keren, tapi ‘feel’ nya jelas berbeda,” kata salah satu pemilik komunitas HOG (Harley Owners Group) Jakarta Chapter.

Spesifikasi Singkat Harley-Davidson LiveWire

Kinerja dan Performa

  • Tenaga: 100 hp
  • Torsi: 113 Nm (instan sejak putaran awal)
  • Akselerasi: 0–100 km/h hanya dalam 3 detik
  • Kecepatan maksimum: 177 km/jam
  • Jarak tempuh: 234 km per pengisian penuh

Teknologi Tambahan

  • Panel digital full-TFT
  • Mode berkendara (Range, Road, Sport, Custom)
  • Konektivitas smartphone via LiveWire App
  • Sistem suspensi Showa dan rem Brembo

LiveWire juga mendukung DC Fast Charging, yang dapat mengisi baterai hingga 80% dalam waktu 40 menit.

Harapan dan Masa Depan LiveWire di Indonesia

Butuh Dukungan Pemerintah dan Edukasi Pasar

Agar LiveWire bisa masuk ke Indonesia, diperlukan:

  • Insentif pemerintah untuk motor listrik premium
  • Ekspansi jaringan pengisian cepat
  • Edukasi konsumen terhadap kendaraan listrik performa tinggi

Peluang Terbuka, Tapi Tidak Sekarang

Dengan pasar kendaraan listrik yang terus tumbuh dan pemerintah Indonesia yang agresif dalam mendorong EV, bukan tidak mungkin Harley-Davidson akan membawa LiveWire ke Indonesia dalam 2–3 tahun ke depan. Namun, hingga infrastruktur dan harga bisa lebih kompetitif, LiveWire masih menjadi mimpi yang tertunda bagi biker Tanah Air.

LiveWire Belum Siap Meluncur di Indonesia

Meskipun secara teknologi dan desain Harley-Davidson LiveWire tampil mengesankan, keputusan untuk tidak membawanya ke Indonesia saat ini sangat masuk akal. Faktor harga, infrastruktur, serta selera pasar masih menjadi tantangan besar.

Untuk saat ini, penggemar di Indonesia masih akan menikmati moge klasik bermesin bensin—sembari menanti kapan era “sunyi tapi bertenaga” dari LiveWire akan resmi mendarat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *